Teya Salat

SAKINAH berarti ketenangan, atau antonim kegoncangan. Kata ini tidak digunakan kecuali untuk menggambarkan ketenangan dan ketentraman setelah sebelumnya ada gejolak, apa pun bentuk gejolak tersebut. Kecemasan menghadapi musuh, atau bahaya, atau kesedihan dan semacamnya bila disusul dengan ketenangan batin yang mendalam, maka ketenangan tersebut dinami SAKINAH.

SAKINAH harus didahului oleh gejolak, menunjukan bahwa ketenangan yang dimaksud adalah ketenangan dinamis. Didalam rumah tangga pasti ada saat-saat dimana gejolak bahkan kesalahpahaman dapat terjadi, namun ia dapat segera tertanggulangi lalu melahirkan SAKINAH.

SAKINAH terlihat pada kecerahan air muka yang disertai dengan kelapangan dada, budi bahasa yang halus, yang dilahirkan oleh ketenangan batin akibat menyatunya pemahaman dan kesucian hati, serta bergabungnya kejelasan pandangan dengan tekad yang kuat.

Bahwa SAKINAH tidak datang begitu saja, tetapi ada syarat bagi kehadirannya. Kalbu harus disiapkan dengan kesabaran dan ketakwaan, karena SAKINAH “diturunkan” Allah ke dalam kalbu. SAKINAH baru diperoleh setelah melalui beberapa fase, bermula dari mengosongkan kalbu dari segala sifat tercela dan buruk, dengan jalan menyadari dosa dan kesalahan telah diperbuat, kemudian “memutuskan hubungan” dengan masa lalu yang kelam, dengan penyesalan dan dengan pengawasan ketat terhadap diri menyangkut hal-hal mendatang, disusul dengan mujahadah/perjuangan melawan sifat-sifatnya yang terpuji, menganti yang buruk dengan yang baik, seperti kekikiran dengan kedermawanan, kecerobohan dengan keberanian, egoisme dengan pengorbanan, sambil memohon bantuan Allah dengan berdzikir mengingat-Nya, yang kesemua itu dapat di simpulkan dengan upaya menghiasi diri dengan ketabahan dan takwa.

HOME BASE NAQS